Kamis, 16 September 2010

Mengenali Lensa Kamera SLR

1. Lensa prime (fixed)
lensa fix memiliki pembesaran gambar dan sudut pandang yang tidak dapat dirubah.. contohnya : lensa 14mm f/2,8 dan lensa 50mm f/1,4


2. Lensa zoom (vario)
lensa vario memiliki perbesaran gambar dan sudut pandang yang dapat dirubah tanpa harus mengganti lensa
contohnya :
lensa 18-70mm f/3,5-3,4
lensa 18-135mm f/3,5-5,6
lensa 70-200mm f/2,8

sedangkan lensa vario ini dibagi menjadi 3 menurut panjang fokus lensa, yaitu:
1. lensa sudut lebar (lensa wide)
memiliki focal length lensa antara tidak terbatas sampai 28mm,
(+) mengambil sudut pandang yang lebih luas , ruang tajam lebih luas
(-) Barrel distortion cukup tinggi, sehingga kurang cocok untuk pemotretan model, karena mengakibatkan bagian tubuh model seperti lebih besar.. (noh gan ,,kalo mau moto model jangan pake yang ini ntar marah lagi modelnya gara2 keliatan lbh ndut )

2. Lensa Normal
memiliki focal length 35-70mm, memiliki sudut pandang +- sama dengan sudut pandang manusia (+- 45 derajat)
(+) tidak ada distorsi
(-) biasa saja (tidak istimewa)
lensa ini cocok untuk dokumentasi / foto bersama

3. Lensa Tele
Lensa ini memiliki focal length antara 80mm- tak terbatas lensa ini merupakan kebalikan dari lensa wide
(+) mendekatkan objek yang jauh
(-) ruang tajam lebih sempit, pinchusion distortion
lensa ini cocok untuk pemotretan model, olah raga, konser, paparazzi (tapi jangan buat ngintipin yang lg mandi ya gan )




selain lensa2 diatas ,ada juga lensa khusus seperti berikut gan:
1. Lensa Makro
memiliki jarak fokus yang dekat. memiliki kemampuan perbesaran gambar lebih besar dari pada lensa2 lain. biasanya memiliki perbesaran 1:1 (contoh: benda dg tinggi 1cm akan terekam dengan tinggi 1cm juga pada sensor). Lensa ini dipakai untuk pemotretan benda2 kecil (misalnya agan mau moto lalet lagi buat jadi trit kaskus pakai lensa yang ini gan )

2. Lensa PC (Perspective Correction)
Memiliki kemampuan untuk mengoreksi perspektif, biasa digunakan untuk pemotretan arsitektur

3. Lensa Fish eye
lensa ini memiliki sudut pandang 180 derajat dan biasanya panjang focal lenghtnya 16mm. lensa ini menghasilkan efek seperti mata ikan memandang (cembung)

Sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3649301

Sabtu, 09 Januari 2010

Tipografi Part I

Sebagai desainer grafis kita diharuskan untuk mengetahui fungsi2 dari berbagai jenis font , dan berikut penjelasannya. :D



Tipografi tidak dilepaskan dari perjalanan hidup manusia. Rangkaian huruf dalam sebuah kata atau kalimat bukan saja dapat memberikan suatu makna yang mengacu kepada sebuah objek ataupun gagasan, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menyuarakan suatu citra ataupun kesan secara visual, karena huruf mempunyai nilai fungsional dan nilai estetik.

Pemilihan jenis huruf dihadapkan dengan karakter yang ingin diungkapkan. Seperti yang ditulis Danton Sihombing (2001), tipografi merupakan konsep yang abstrak, seperti halnya musik. Dengan mendengarkan sebuah lagu kita dapat merangkum karakteristik, kesan, dan suasana hati, seperti perasaan gembira, sedih, optimisme, tenteram ataupun romantis.

Judul film merupakan bagian dari rancangan grafis yang diciptakan oleh desainer grafis dengan harapan mewakili konsep, karakteristik serta kekuatan kata-kata guna mengekspresikan cerita filmnya. Meskipun demikian beberapa pemilihan tipografi pada film kadang bertolak belakang pada karakteristik cerita film itu sendiri, hiperbola atau melebih-lebihkan, atau sama dengan judul film lainnya.

Sumber ide rancangan tipografi pada judul film, muncul dari setting cerita film itu sendiri. Misalnya film BEN-HUR (dibuat tahun 1959) tipografi judul filmnya berkesan kokoh, klasik, monumental hal ini sejalan dengan setting cerita film yang kokoh, klasik dan monumental. Sementara itu, Lawrence of Arabia (dibuat tahun 1962), film sejarah epik yang banyak diwarnai penyiksaan-penyiksaan, tampilan tipografi jauh berbeda dengan BEN-HUR, Lawrence of Arabia lebih berkesan elegan, romantis jauh dari
kekerasan serta tidak mencerminkan gambaran setting cerita film.

Pemilihan tipografi pada film pada suatu negara juga berbeda –beda. Ciri khas film India, misalnya, yang terkenal dengan tarian perut, percintaan, dan konflik keluarga seringkali penampilan tipografinya hampir sama, baik dari stroke, warna, outline bentuk huruf serta komposisinya.
Film-film “superhero” seperti Batman, Superman, Spiderman, James Bond pemilihan jenis hurufnya tidak jauh berbeda dengan karakter filmnya, perubahannya disesuaikan dengan trend karakter tipografi pada jaman dibuatnya film tersebut.
Perubahan tersebut merupakan terobosan dalam dunia tipografi, khususnya dengan perubahan yang revolusioner dari perangkat desktop publising.

Pengaruh teknologi digital pada intinya tidak merubah fungsi huruf sebagai perangkat komunikasi visual, namun teknologi komputer menyajikan spektrum dalam menyampaikan pesan lewat huruf, mencitrakan sebuah gaya yang memiliki korelasi dengan khalayak tertentu, dimana desainer grafis memiliki kebebasan menciptakanvisualisasi pesan dengan huruf, tidak untuk dibaca, tetapi juga mengekspresikan suasana atau rasa.

Sampai disini dulu penjelasan nya ya.. Tunggu kelanjutannya.

Kamis, 07 Januari 2010

Segmen Pasar Berdasarkan Faktor Geografi


Segmen pasar berdasarkan faktor geografi merupakan tujuan pasar dalam unitgeografis yang berbeda. Pada segmen ini, advertiser memutuskan dalam mendesainproduk yang mengacu pada :
1) Beroperasinya produk ke dalam satu atau beberapawilayah geografis, seperti iklan rokok Long Beach ditujukan kepada masyarakat wilayahAsean yang berselera rokok putih,
2) Beroperasinya produk ke dalam semua wilayahdengan memperhatikan variasi-variasi kebutuhan dan pilihan geografis, seperti Indomierasa kedaerahan, ada rasa Rawon Surabaya, Sate Madura, Rendang Padang dan lain-lain.

Jenis produk yang berdasarkan kewilayahan tersebut sering dilakukan advertiserdalam menciptakan desain periklanan ke local genius. Perbedaan konsep acuan padadaerah tertentu dalam desain periklanan yang memberikan kekhasan daerah tertentu,seperti seni dan budaya yang ada, merupakan penekanan informasi yang melekat padaproduk. Sebagai contoh daerah Jawa Timur yang mengangkat seni Ludruk, Jawa Tengahmengangkat seni Wayang Purwa, Jawa Barat dengan seni jaipongannya, Bali yangdiekpos tari Kecaknya dan daerah lain atau budaya yang ada di daerahnya untuk diangkatsebagai pendukung tampilnya suatu iklan. Seperti iklan rokok Djie Sam Soe 234 kretekyang selalu mengangkat seni dan budaya sebagai pendukung misi “produk warisan paraleluhur”.

Maaf ya ga ada contohnya.hehehe.... Gak enak kalo pake desain punya orang :D.

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN

Komunikasi pemasaran merupakan suatu dialog yang berkesinambungan antara
pembeli dan penjual dalam suatu segmen pasar (Delozier.1976:168). Hal ini menekankan
informasi ke dua arah dan persuasi yang menunjang proses pemasaran agar berfungsi
secara lebih efektif dan efisien (Nickles.1984:7). Kotler (1989:40-46) menjelaskan bahwa
komunikasi pemasaran merupakan proses pengolahan, produksi, dan penyampaian pesanpesan
melalui satu atau lebih saluran kepada kelompok khalayak sasaran, yang dilakukan
secara berkesinambungan dan bersifat dua arah dengan tujuan menunjang efektivitas dan
efisiensi pemasaran suatu produk. Proses ini bersinambungan, mulai dari tahap
perencanan (desain) produk, distribusi, sampai ke kegiatan promosi (melalui iklan,
pemasaran langsung, dan special event) dan tahap pembeli dan pengguna di kalangan
konsumen.

Komunikasi pemasaran melalui kegiatan promosi periklanan merupakan salah satu
strategi dalam memperkenalkan atau menjelaskan produk yang di pasarkan. Strategi yang sering dipergunakan dalam membidik pasar sasaran adalah adanya pengelompokan
pasar/segmen sebagai wilayah calon pembeli/pemakai. Pemilihan kelompok pasar yang
spesifik akan lebih mudah mengkomunikasikan produk melalui media periklanan. Ciri
atau karakter pada sekelompok segmen pasar merupakan data untuk memudahkan
memasarkan produk.

Segmen pasar menjadi acuan dan tujuan utama dari produk yang ditawarkan
melalui periklanan. Oleh karena itu dalam merancang desain periklanan harus memahami
dan mengenal apa yang terjadi di pasar sebagai tempat pelemparan produk. Menurut
Philip Kotler (1990: 164-174), segmentasi pasar adalah memilah-milahkan suatu pasar
yang luas ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan faktor geografi, demografi,
psikologi, dan behavioristik.

Berikut contoh iklan dari departemen perdagangan yang saya desain sendiri :D. Iklan tersebut di targetkan kepada kalangan menengah ke atas. Maka dari itu model (Artika Sari Devi) memakai pakaian yang bercorak batik dengan style yang elegan.

Selasa, 05 Januari 2010

Fungsi Iklan Dalam Pemasaran

Iklan yang berarti pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada
masyarakat melalui suatu media (Kasali.1995:9). Iklan merupakan sarana komunikasi
terhadap produk yang disampaikan melalui berbagai media dengan biaya pemrakarsa agar
masyarakat tertarik untuk menyetujui dan mengikuti (Pujiyanto.2001:3-4). Iklan merupakan media informasi yang dibuat sedemikian rupa agar dapat menarik minat
khalayak, orisinal, serta memiliki karakteristik tertentu dan persuasif sehingga para
konsumen atau khalayak secara suka rela terdorong untuk melakukan sesuatu tindakan
sesuai dengan yang diinginkan pengiklan (Jefkins, 1997:18).

Ralph S. Alexander dalam Jefkins (1997:110) merumuskan dengan Association
Marketing Association (AMA), bahwa iklan menegaskan empat pokok batasan, yaitu;
1) penyajian gagasan terhadap barang, yaitu suatu bentuk iklan yang ditampilkan
berdasarkan konsep produknya,
2) iklan ditujukan kepada kalayak, yaitu iklan dapat
menjangkau masyarakat kelompok besar yang dipersempit menjadi kelompok pasar,
3) iklan mempunyai sponsor yang jelas, yaitu terciptanya iklan atas pemrakarsa perusahaan
yang membiayainya,
4) iklan dikenai biaya penyajian, yaitu dalam penyebaran, penerbitan dan penayangan atas biaya perusahaan.

Fungsi iklan dalam pemasaran adalah memperkuat dorongan kebutuhan dan
keinginan konsumen terhadap suatu produk untuk mencapai pemenuhan kepuasannya.

Agar iklan berhasil merangsang tindakan pembeli, menurut Djayakusumah (1982:60)
setidaknya harus memenuhi kriteria AIDCDA yaitu:
Attention : mengandung daya tarik
Interest : mengandung perhatian dan minat
Desire : memunculkan keinginan untuk mencoba atau memiliki
Conviction : menimbulkan keyakinan terhadap produk
Decision : menghasilkan kepuasan terhadap produk
Action : mengarah tindakan untuk membeli

Berdasarkan konsep AIDCDA, promosi periklanan harus diperlukan pengetahuan
yang cukup tentang pola perilaku, kebutuhan, dan SEGMEN PASAR. Konsep tersebut
diharapkan konsumen dapat melakukan pembelian berkesinambungan. Segala daya upaya
iklan dengan gaya bahasa persuasinya berusaha membuat konsumen untuk
mengkonsumsi, yang tidak memperdulikan status sosialnya. Cak Nun berpendapat;” iklan
adalah anak jadah kebudayaan”, yaitu bagaimana cara mengolah kelemahan produk
menjadi kelebihan itulah fungsinya sebagai ujung tombak pemasaran (Blank Magazine.
2002: 20).

Tujuan iklan menurut Rhenald Kasali (1995:159) biasanya dibangun atas empat
komponen, yaitu:
1) Aspek perilaku, merupakan tindakan-tindakan yang diharapkan pada
calon pembeli,
2) Sikap yang diharapkan, yang menyangkut sikap atau keistimewaan
produk,
3) Kesadaran, dalam mengembangkan produk-produk baru di pasaran merebut
calon pembeli,
4) Positioning, sasaran konsumen.

Beberapa pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian periklanan
dapat ditinjau dari media, proses, gaya komunikasi, dan reaksi konsumen, yaitu:
1. Media informasi: Iklan merupakan suatu media informasi produk yang disampaikan
kepada konsumen.
2. Proses iklan: Penyampaian informasi produk yang diprakarsai produsen untuk
disampaikan melalui iklan ditujukan kepada konsumen sebagai penerima pesan.
3. Komunikasi persuasif: Gaya bujuk rayunya (persuasi) yang diterapkan pada iklan
mengakibatkan konsumen terbius masuk lingkaran konotasi positif terhadap produk
yang diinformasikan.
4. Reaksi Konsumen: Informasi yang jelas melalui iklan akan membuahkan reaksi atau
tindakan hingga kesadaran untuk mengkonsumsi produk yang diinformasikan.

Iklan merupakan media komunikasi persuasif yang dirancang sesuai dengan
karakter media, segmen pasar, dan kebutuhan masyarakat untuk mendapat tanggapan
positif mengkonsumsi produk untuk membantu tercapainya tujuan pemrakarsa, yaitu
keuntungan. Produsen sebagai pemrakarsa mewujudkan iklan untuk mengkomunikasikan
produknya merupakan salah satu bentuk dalam strategi pemasaran. Maksud produsen
terhadap tampilan produk yang dipublikasikan melalui periklanan, antara lain:
· Memperkenalkan identitas produk yang diinformasikan dan menjelaskan perbedaan
produk dengan yang lain.
· Mengkomunikasikan konsep produk, yaitu manfaat dan kelebihannya dari segi
fungsional, psikologis, atau nilai pasar sasaran.
· Mengarahkan pemakaian produk baik yang lama atau yang baru kepada pasar sasaran.
· Memberitahukan tempat penjualan atau pembelian untuk merangsang ditribusi yang
lebih luas.
· Meningkatkan penjualan yang berarti pula produk meningkat.
· Membangun citra produk dan menjaga kemampuan posisi produk dalam pandangan
pasar sasaran
· Menghadapi dan mengatasi masalah saingan antar produk

Selasa, 22 Desember 2009

Metro Mini

Pada suatu hari sepulang maen, saya dan teman naik metromini,saya dan teman saya mengambil posisi duduk di bangku paling belakang,waktu saya dan teman saya naik kebetulan ada seorang pengamen yg sedang menyanyikan sebuah lagu,sementara saya dan teman saya sedang asyik mengobrol,tiba-tiba....

A : "Kecrek2 (suara koin) maaf mas?"
Saya : "Maaf aja bang.." (tanpa melihat orangnya,soalnya obrolannya lg seru)
A : "Maaf mas!?" (sekali lagi)
Saya : "Duh kan saya dah bilang maaf bang" (masih blm perhatiin si abang)
A : "Maaf mas, saya bukan pengamen saya kernet, mana ongkosnya,pengamennya dah turun dari tadi....."
Saya : "Maaf bang?#!" (sambil cengar-cengir)

Duh,saya dan teman saya jadi malu mana disebelah kami ada mahasiswi cakep lagi...tengsin abis.

Windows Versi China